Puluhan Ribu Detonator Tujuan Sulsel Disita Polisi

Achmad Sakirin Suara.Com
Minggu, 25 Mei 2014 | 11:29 WIB
Puluhan Ribu Detonator Tujuan Sulsel Disita Polisi
Ilustrasi [shutterstock/Mariusz Szczygiel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ribu detonator atau sumbu ledak buatan India disita petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang dibawa seseorang dari Malaysia dengan tujuan Sulawesi Selatan.

Kepala KSKP Tunon Taka Kabupaten Nunukan Iptu Indramawan di Nunukan, Minggu (25/5/2014) mengungkapkan, detonator yang ditemukan tersebut merupakan buatan India jenis C Det Alfa Ordinary sebanyak 10.000 buah.

"Detonator tersebut ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan barang-barang milik tenaga kerja Indonesia (TKI)penumpang di Pelabuhan Tunon Taka pada Sabtu (24/5/2014) sekitar pukul 17.30 WITA yang akan naik ke kapal laut KM Cattleya tujuan Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Sulawesi Selatan," katanya.

Indramawan mengemukakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Muh Amin bin Junaidi (50), pemilik detonator merupakan pekerjaan swasta itu beralamat Dusun Lempongen Rt 003 Rw 002 Desa Sibulue, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Penangkapan pemilik detonator tersebut, lanjut Indramawan, berawal ketika pada Sabtu (24/5/2014) aparat kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang penumpang atau TKI, seorang laki-laki yang sedang memikul sebuah karung berwarna putih menunjukkan gelagat yang mencurigakan.

Pada saat itu, kata dia, aparat kepolisian memeriksa karung yang dibawanya dan ditemukan 100 kotak berisi detonator yang berbahaya dan langsung diarahkan ke Kantor KSKP Nunukan di Jalan Pelabuhan Baru.

Indramawan menyebutkan setiap kotak berisi 100 biji detonator dan terdapat pula empat kotak berisi bubuk warna putih dalam karung itu.

Ia menyampaikan pemilik detonator (Muh Amin bin Junaidi) saat ini dalam pemeriksaan intensif aparat kepolisian setempat untuk mengetahui kepemilikan bahan peledak tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI