Kudeta Militer, Putra Mahkota Thailand Ngungsi di Hotel Mewah

Suwarjono Suara.Com
Sabtu, 24 Mei 2014 | 19:21 WIB
Kudeta Militer, Putra Mahkota Thailand Ngungsi di Hotel Mewah
Maha Vajiralongkorn. [Reuters/Chaiwat Subprasom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Darurat militer di Thailand ditanggapi beragam para petinggi negara tersebut. Kekacauan politik negeri Gajah Putih tidak membuat semua pejabat dalam suasana mencekam.

Tengok yang terjadi pada putra mahkota kerajaan Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn, 61 tahun. Putra mahkota yang memiliki reputasi suka gaya hidup mewah ini lolos dari hiruk pikuk kudeta militer. Ia bersama rombongan sekitar 30 orang mengungsi ke sebuah  hotel bintang lima di pedesaan Hampshire, Inggris.

Seperti dikutip laman Telegraph, sang putra mahkota, pewaris tahta Raja Bhumibol Adulyade ini tengah berada di luar negeri saat kekacauan politik di Thailand yang berujung ke kudeta militer. Bersama rombongan, mereka mengambil alih sebagian sayap Hotel Tylney Hall di Desa Rotherwick.

Berapa biaya yang dikeluarkan putra mahkota untuk menyewa hotel tersebut? Untuk diketahui harga kamar di Hotel Tylney Hall mulai dari 250 poundsterling atau sekitar Rp4,8 juta hingga 530 poundsterling atau sekitar Rp10 juta perkamar. Hotel ini memiliki 112 kamar, dengan luas kebun 66 hektar, termasuk kawasan hutan dan danau.

Juru bicara hotel menolak memberikan keterangan soal kedatangan rombongan ini. "Kami tidak pernah membahas tamu kami dan tidak akan membuat komentar apapun soal ini," katanya.

Rombongan putra mahkota tiba seminggu lalu, dengan membawa kendaraan mewah dan truk berisi barang-barang pribadi mereka. Penjagaan cukup ketat. Setiap tamu yang datang dan pergi dimonitor dari segala arah. Sebuah tenda berdiri di halaman. Tak jauh dari tenda, sebuah mobil Mercedes plat nomor THAI 1.

Karyawan hotel saat dikonfirmasi membenarkan pangeran Thai tinggal di hotel tersebut dan meminta layanan sangat pribadi. "Mereka akan tinggal 10 hari," kata dia. (Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI