Suara.com - Pemerintah Indonesia telah mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada Malaysia terkait sengketa di perairan Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Indonesia sangat serius, kita tidak perlu menggunakan cara lain, apalagi kekuatan militer tapi harus serius. Ini semangat kita," ujar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers di Manila, sebelum bertolak ke tanah air, Sabtu (24/5/2014).
SBY menambahkan berdasarkan laporan Menko Polhukam, Malaysia ingin membangun mercusuar untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan navigasi. Namun karena Tanjung Datuk masih menjadi wilayah sengketa, Malaysia tidak dapat membangun begitu saja.
"Yang saya ketahui sudah dihentikan pembangunan itu dan kalau dibutuhkan pembangunan mercusuar untuk keselamatan pelayaran, untuk kepentingan navigasi khususnya saat cuaca buruk, kita bisa bangun bersama, Indonesia Malaysia dan tidak boleh ada identitas negara," kata SBY.
SBY kembali menegaskan Indonesia akan menyelesaikan setiap sengketa perbatasan secara damai. Caranya melalui saluran politik dan diplomasi yang selaras dengan hukum internasional.
"Niat baik Indonesia seperti ini jangan disia-siakan," kata SBY. (Antara)