Suara.com - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) yang sudah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diduga melakukan penyalahgunaan wewenang sekaligus anggaran setidaknya dalam keberangkatan haji pada tahun 2012. Belakangan, nama-nama angota rombongan haji Menag saat itu pun beredar, di mana memang tercatat sejumlah kerabat dan relasi dekat SDA.
Sebagaimana yang antara lain dipublikasikan oleh situs JPNN.com, Sabtu (24/5/2014) pagi, dalam daftar nama rombongan itu, selain Menag dan istrinya, juga terdapat sejumlah nama adik SDA, berikut menantu, serta sahabat atau relasi dekat. Selain itu, terdapat pula nama tokoh organisasi yang dinaungi SDA selaku Ketua Umum PPP, serta beberapa anggota DPR. Sisanya adalah Sesmenag/Wasesmenag, staf khusus, beberapa ajudan, ajudan istri, hingga pengawal pribadi.
Seperti diketahui, KPK pada Kamis (22/5), telah resmi menetapkan SDA sebagai salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana haji. Dalam hal ini, secara khusus SDA diduga telah menyalahgunakan kewenangannya dalam keberangkatan haji pada 2012, di mana diduga ada orang-orang yang merupakan kerabat dan relasinya yang tak berhak yang ikut naik haji.
Hal itu antara lain seperti disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, Jumat (23/5).
"Di sektor ini ada indikasi bahwa ada kuota calon jamaah haji yang diduga digunakan oleh sejumlah nama yang ikut dalam rombongan Pak Menteri Agama," kata Busyro di KPK, Jakarta.
"Tapi masalahnya, apakah kuota ini haknya calon jamaah haji, (yang) kemudian dioper ke orang-orang atau nama-nama yang sesungguhnya tidak bisa masuk dalam kualifikasi sebagai petugas haji. Masalahnya di situ," ujar Busyro menambahkan.
Namun, ketika disinggung apakah ada anggota keluarga SDA yang ikut dalam rombongan haji (tahun 2012) itu, Busyro mengaku tidak begitu ingat. "Saya nggak ingat, tapi totalnya di bawah 100," tuturnya.
Tapi menurut Busyro pula, memang ada beberapa anggota DPR yang diketahui ikut dalam rombongan, meski persisnya dia juga tidak ingat.
"Anggota DPR ada beberapa, tapi saya nggak ingat. Setidaknya (ada) beberapa nama yang nanti akan kita dalami," tandasnya.