Suara.com - Pemerintahan junta militer Thailand melarang 155 orang, termasuk politisi dan aktivis meninggalkan negara. Larangan itu disampaikan melalui sebuah pernyataan yang ditayangkan di televisi, hari Jumat (23/5/2014).
Dalam pernyataan itu disebutkan pula bahwa larangan itu dikeluarkan untuk mempertahankan perdamaian dan penyelesaian konflik dalam negeri. Namun, belum disebutkan siapa saja orang-orang yang termasuk dalam daftar 155 orang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, militer Thailand melakukan kudeta terhadap pemerintahan pada hari Kamis (22/5/2014). Militer juga membubarkan demonstran pro dan anti-pemerintah yang menggelar aksi di sekitar Kota Bangkok. Jam malam juga diberlakukan di seluruh negeri sejak pukul 22.00 hingga pukul 05.00. (Reuters)