Suara.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengapresiasi dukungan dari bos MNC Grup, Hary Tanoesoedibjo, kepadanya di Pemilu Presiden 2014.
"Berterima kasih diundang ke kediaman Pak Hary Tanoe, diberi makan yang baik, saya harus puasa, besok ada pemeriksaan kesehatan, jadi kalau kolesterol saya naik, yang salah Pak Hari Tanoe," kata Prabowo di kediaman Hary Tanoe, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (22/5/2014) malam.
Prabowo mengaku kaget dengan Hary Tanoe yang menurut Prabowo memiliki pemikiran yang sama.
"Saya kaget terus terang saja, pemikiran-pemikiran beliau kok hampir sama dengan pemikiran saya, ini sesuatu yang sulit untuk saya duga, beliau seorang pengusaha sukses, seorang konglomerat, seharusnya kalau ikut stereotip pasti dia akan mengagung-agungkan kapitalisme," katanya.
Prabowo memuji pemikiran Hary Tanoe tentang ekonomi kerakyatan. Menurut Prabowo, Hary Tanoe menyadari bahwa di negara maju tidak boleh membiarkan hanya segelintir orang saja yang kaya.
"Saya merasa perlu, untuk minta Pak Hary Tanoe bergabung dengan saya, bergabung dengan Pak Hatta Rajasa, dengan tim koalisi merah putih, Pak Aburizal Bakrie semuanya, ikut membantu saya untuk yakinkan rakyat bahwa kita punya strategi dan kita punya rencana yang bisa mengangkat bangsa ini, yang bisa mengurangi kesenjangan, yang bisa mengurangi kemiskinan," katanya.
Sebelum loncat ke Prabowo, Hary Tanoe adalah bakal calon wakil presiden mendampingi calon presiden dari Partai Hanura, Wiranto. Tapi ternyata suara yang diraih Hanura di Pileg 9 April 2014 rendah sehingga tak memungkinkan untuk mengusung capres-cawapres sendirian. Hanura kemudian memutuskan untuk mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sementara Hary Tanoe keluar dan memilih Prabowo.