Suara.com - Dua pesawat tujuan Xinjiang, China dialihkan menuju bandara lain menyusul dugaan adanya bom di salah satu pesawat.
Kedua pesawat tersebut dioperasikan oleh maskapai penerbangan Juneyao. Keduanya bertolak dari bandara Shanghai menuju kota Urumqi, tempat terjadinya serangan bom yang menewaskan 31 orang beberapa jam sebelumnya.
Dalam keterangannya, maskapai Juneyao mengatakan bahwa ada informasi mengejutkan dari seorang penumpang yang naik salah satu pesawat. Penumpang tersebut menuliskan catatan kepada seorang kru pesawat. Lewat catatan itu, dirinya menyebut bahwa salah satu rekannya menelpon dirinya dan memberitahukan akan "meledakkan" pesawat.
Rekannya tersebut batal naik pesawat. Dirinya hanya menitipkan barang kepada si penumpang. Si penumpang mencurigai isi dari barang yang dititipkan kepadanya. Berdasarkan informasi tersebut, pesawat pun dialihkan ke Kota Lanzhou.
Sementara itu, maskapai Juneyao juga mengungkap bahwa rekan si penumpang naik pesawat kedua yang juga terbang menuju Urumqi. Pesawat itu kabarnya sudah dialihkan ke Kota Nanjing.
Seperti dilansir China News Service, rekan si penumpang yang naik pesawat kedua itu sudah ditahan oleh kepolisian bandara Nanjing. Kendati demikian, tidak disebutkan apakah penahanan itu ada kaitannya dengan ancaman peledakan terhadap pesawat pertama.
Pihak bandara Lanzhou pun mengambil tindakan pada pesawat pertama yang mendarat di bandara tersebut. Polisi menggeledah bagasi pesawat untuk mencari barang yang dicurigai berisi bahan peledak. Namun pada akhirnya tidak ditemukan bahan peledak apapun. (Reuters)