Suara.com - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta resmi menutup diskotek Stadium yang terletak di Taman Sari, Jakarta Barat. Lucunya, walau sudah dinyatakan ditutup, polisi belum bisa memeriksa pengelolanya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan pihaknya belum bisa memeriksa pihak manajemen karena masih mencari oknum security yang bekerja di diskotek tersebut.
"Masih cari oknum pihak diskotek yang menyewakan loker kepada pengunjung. Dia adalah seorang security yang bekerja di diskotek tersebut. Belum periksa pihak manajemen, masih terus didalami," kata Rikwanto, Kamis (22/5/2014).
Penutupan diskotek yang sudah beroperasi selama 17 tahun itu merupakan buntut kasus tewasnya Brigadir Polisi Dua (Bripda) Jicky Vay Gumerung, anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Minahasa Selatan, saat berkunjung ke Stadium pada Jumat (16/5/2014). Anggota polisi yang sedang menempuh pendidikan di Bogor, Jawa Barat, ini meninggal karena diduga overdosis setelah mengkonsumsi narkoba.
Dalam penggeledahan yang dilakukan di diskotek setelah Jicky tewas, polisi menemukan sekitar 4.500 butir ekstasi, sabu, dan senjata api dari loker diskotek.
Namun, alat bukti tersebut masih didalami, nanti akan dikomparasi dengan hasil pemeriksaan terhadap security dan manajemen diskotek.
“Penutupan diskotek Stadium itu merupakan bentuk pelajaran dan peringatan keras bagi tempat-tempat hiburan lain yang ada di Jakarta,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Menurut dia, penutupan tempat hiburan tersebut juga merupakan salah satu bentuk peningkatan pengawasan terhadap peredaran narkoba di Jakarta.
Sejauh ini, kata dia, setidaknya sudah ada tiga diskotek yang sudah dicabut izinnya karena tersangkut kasus narkoba.
“Ini merupakan bukti bahwa kami tidak main-main dalam melakukan penertiban terhadap tempat-tempat hiburan malam yang ‘bandel’ atau dijadikan tempat peredaran barang haram itu,” ujar Arie.