Suara.com - Seorang mantan pegawai negeri berpura-pura jadi korban penculikan untuk mendapat uang tebusan dari istrinya sendiri. Kejahatannya terbongkar saat polisi memergokinya sedang menarik uang tebusan itu di sebuah Automatic Teller Machine (ATM).
Masalah ekonomi menjadi alasan lelaki itu untuk melakukan aksinya. Lelaki itu dipecat dari pekerjaannya sebagai pegawai negeri baru-baru ini. Tak punya pekerjaan, dia pun memutar otak untuk mendapat uang.
Akhirnya, dia memutuskan untuk berpura-pura diculik. Dengan sebuah nomor baru, lelaki itu mengirim pesan singkat kepada istrinya. Dirinya berpura-pura sebagai penjahat yang telah menculik sang suami. Jika ingin selamat, sang istri diminta untuk memberikan uang tebusan sebesar 8.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp28,6 juta.
Lelaki itu bahkan mengirimkan sebuah foto "selfie" dirinya untuk meyakinkan sang istri. Setelah negosiasi, akhirnya disepakati tebusan sebesar 5.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp17,8 juta. Si istri pun mentransfer uang itu ke rekening yang disebutkan si penculik, yang notabene suaminya sendiri.
Namun, si istri diam-diam melaporkan kasus tersebut ke polisi. Polisi pun menyiapkan perangkap untuk menjebak si penculik. Mereka menempatkan sejumlah petugas di beberapa lokasi Automatic Teller Machine (ATM) untuk menangkap si penculik. Betapa terkejutnya polisi saat mengetahui bahwa si korban sendiri yang justru muncul di sebuah ATM.
Korban, sekaligus pelaku itu pun diringkus polisi. Kepada polisi, lelaki itu mengaku merencanakan semua sendiri tanpa bantuan orang lain. (Asia One)