Suara.com - Panglima militer Thailand mengumpulkan para politisi yang bertikai guna membicarakan penyelesaian kekacauan politik yang mengoyak negeri tersebut. Dalam pertemuan yang digelar hari Rabu (21/5/2014) tersebut, turut diundang pula para anggota Komisi Pemilihan Umum dan para senator.
Kendati membantah intervensinya disebut sebagai upaya kudeta, panglima militer Jenderal Prayuth Chan-O-Cha, memaksa berbagai kelompok partai dan organisasi yang berperan memicu krisis untuk bertemu.
"Jenderal Prayuth menggelar pertemuan di Thai Army Club (sebuah gedung pertemuan di Kota Bangkok) dengan semua pihak untuk membicarakan upaya penyelamatan negara dari krisis," tutur wakil juru bicara militer Winthai Suvaree.
Menurut Suvaree, rapat tersebut akan dimulai pada pukul 13.30 siang waktu setempat.
Sebelumnya diberitakan, militer Thailand di bawah pimpinan Jenderal Prayuth memberlakukan Undang-undang Darurat Militer di seantero negeri mulai Selasa (20/5/2014). Militer beralasan, pemberlakuan darurat militer bertujuan untuk mengembalikan ketertiban dalam negeri setelah selama kurang lebih enam bulan diguncang gelombang unjuk rasa. Sedikitnya 28 orang telah terbunuh sementara 700 orang lainnya cedera dalam gelombang protes yang kerap berakhir dengan bentrok. (Reuters)