Mayoritas Warga Jatim Pilih Jokowi-JK

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 21 Mei 2014 | 13:24 WIB
Mayoritas Warga Jatim Pilih Jokowi-JK
Joko Widodo dan Jusuf Kalla deklarasi jadi capres dan cawapres di Gedung Joang 45, Jakarta [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengklaim, mayoritas warga Jawa Timur akan memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden nanti.

Kata dia, Jawa Timur merupakan basis dari ormas Nadhlatul Ulama (NU). Menurut dia, warga NU mempunyai kecenderung untuk memilih salah satu kadernya untuk menjadi pemimpin.

Dalam pemilu presiden nanti, kader NU yang maju adalah Jusuf Kalla. Kata dia, nama Jusuf Kalla ada dalam struktur kepengurusan NU.

“NU mendukung siapa memang belum karena NU itu adalah ormas jadi tidak akan menyatakan dukungan kepada salah satu pihak. Tetapi, Pak JK itu kan masuk dalam kepengurusan NU jadi warga NU biasanya memilih salah satu kadernya untuk menjadi pemimpin. Dukungan yang diberikan NU selama ini kepada Jokowi sifatnya masih personal dan tidak mengatasnamakan NU,” kata Khofifah saat dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/5/2014).

Khofifah menambahkan, meski sosok Joko Widodo tidak terlalu populer di Jawa Timur, tetapi hal itu bisa ditutupi oleh sosok Jusuf Kalla. Kombinasi Jokowi dan Jusuf Kalla bisa membuat mayoritas warga Jatim untuk memilih pasangan tersebut.

“Kalau dilihat dari pemilu legislatif lalu, perolehan suara PDI Perjuangan dan PKB kan juga bagus. Kalau digabungkan, dua parpol tersebut mendapat suara di atas 40 persen. Jadi, pasangan Jokowi-JK minimal sudah mempunyai dukungan 40 persen dari pemilih di Jatim,” tegas Khofifah.

Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura. Lawan yang dihadapi dalam pemilu presiden nanti adalah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PKS, PPP, PAN dan PBB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI