Suara.com - Wakil Sekjen Partai Golkar Lalu Mara Satria Wangsa mengklaim, Partai Golkar tidak melakukan “deal” politik dengan Partai Gerindra ketika memutuskan untuk mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut dia, keputusan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra merupakan keputusan yang diambil oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie sesuai dengan mandat yang diberikan oleh peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar.
Ia menambahkan dengan keputusan ini maka semua kader Golkar diwajibkan untuk memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden nanti.
“Jadi ketika Rapimnas selesai Minggu malam, Pak Aburizal melakukan shalat istikharah (shalat untuk minta petunjuk). Senin pagi, Pak Aburizal memutuskan untuk melakukan koalisi dengan Gerindra. Kami juga tidak meminta deal-deal tertentu dengan Gerindra. Keputusan ini diambil murni berdasarkan kesamaan visi dan misi antara Gerindra dengan Golkar,” kata Lalu Mara kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/5/2014).
Lalu Mara juga mengungkapkan, Golkar tidak meminta jatah menteri kepada Gerindra sebagai imbalan atas dukungan yang diberikan kepada pasangan Prabowo-Hatta.
Kemarin, Partai Golkar menjadi parpol terakhir yang bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, PPP, PAN dan PKS untuk mendukung capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menandatangani nota kesepahatam terkait dukungan Partai Golkar di rumah Ketua Umum Aburizal Bakrie. Keputusan Golkar mendukung Gerindra ditengarai karena tidak adanya kesepakatan antara Aburizal dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebelum memutuskan koalisi dengan Gerindra, Aburizal Bakrie melakukan silaturahmi politik ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.