Tim Thomas Indonesia Tetap Waspadai Singapura

Reky Kalumata Suara.Com
Senin, 19 Mei 2014 | 01:36 WIB
Tim Thomas Indonesia Tetap Waspadai Singapura
Pemain tim Thomas Indonesia, Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan (kiri) melakukan uji coba lapangan di Stadion Bulutangkis Siri Fort Sport Complex.(Antara/Ismar Patrizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Tim Piala Thomas Indonesia Christian Hadinata mengatakan timnya tetap mewaspadai skuat Singapura pada pertandingan pertama, Senin (19/5/2014). Hal itu guna mengantisipasi tidak kehilangan angkan untuk menjadi juara Grup A,

"Pertandingan pertama biasanya tidak mudah. Jadi, kita tidak boleh menganggap remeh lawan," kata Christian ketika ditemui di arena Siri Fort Sports Complex New Delhi, India, Minggu (19/5/2014).

Meskipun peringkat Singapura saat ini jauh di bawah Indonesia namun dia mengingatkan timnya perlu fokus untuk memenangi pertandingan.

"Di atas kertas pemain kita memang lebih unggul. Akan tetapi, jika tidak fokus atau terlalu santai, mungkin bisa-bisa ada masalah, misalnya cedera saat bertanding atau lainnya yang merugikan diri sendiri," ujarnya.

Sementara itu, mengenai situasi arena pertandingan di New Delhi ini, Christian mengatakan tidak masalah meskipun ada keluhan mengenai angin atas yang terkadang berembus kencang.

Jika ada masalah, misalnya, soal tiupan angin, kata Christian, hal itu juga akan dirasakan oleh lawan. "Tiap stadion berbeda kondisinya. Pemain-pemain kita sudah berpengalaman bermain di berbagai stadion," ungkapnya.

Dilihat dari peringkat dunia, kata dia, hampir semua pemain Indonesia, baik di tunggal maupun ganda, berada di atas pemain Singapura.

Pada tunggal putra pemain terbaik Singapura saat ini, Zi Liang Wong, berada di urutan 41, sedangkan di ganda putra, Danny Chrisnanta/Chayut Triyachart, masih di urutan 61.

Christian juga mendukung sistem peringkat yang mulai dipakai Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di Piala Thomas dan Piala Uber tahun ini.

"Dengan demikian, tidak ada lagi tim-tim yang pilih-pilih lawan di babak perempat final. Semua tim harus berusaha jadi juara grup," tukasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI