Pertempuran Berdarah Melanda Libya, 70 Orang Tewas

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 18 Mei 2014 | 16:52 WIB
Pertempuran Berdarah Melanda Libya, 70 Orang Tewas
Seorang milisi berjaga di kamp pascapertempuran dengan pasukan Jenderal Khalifa Hifter di Benghazi, Libya. (Reuters/Esam Omran Al-Fetori)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah korban tewas akibat pertempuran yang terjadi di Benghazi, Libya, sepanjang akhir pekan bertambah menjadi 70 orang. Selain korban tewas, pertempuran itu juga mencederai 141 orang.

Bentrok senjata terjadi antara tentara yang setia kepada Jenderal Khalifa Hifter dengan pasukan milisi Islam. Menurut pemerintah Libya, pasukan Jenderal Khalifa bergerak tanpa persetujuan pemerintah.

Pemerintah bahkan menyebut gerakan yang dilakukan Jenderal Khalifa Hifter tak ubahnya sebuah kudeta. Namun hal itu juga menunjukkan ketidakmampuan pemerintah mengendalikan situasi negara pascatumbangnya diktator Muammar Khadafi tahun 2011 silam.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang disampaikan hari Sabtu (17/5/2014), Perdana Menteri Libya sementara, juru bicara parlemen dan panglima militer Libya memperingatkan Hifter untuk tidak melanjutkan aksinya. Para petinggi negara itu juga meminta pasukan yang bergerak atas perintah Hifter untuk menurunkan senjata.

Mereka menuduh Hifter menggunakan kekerasan untuk tujuan pribadi atau berbalik melawan pemerintah. Sebaliknya, Hifter tetap bersikeras akan melanjutkan pertempuran di Benghazi untuk mengembalikan keamanan. Dirinya juga membantah aksinya disebut sebagai kudeta.

Untuk membatasi pergerakan Hifter, pemerintah menutup bandara Benghazi. Militer Libya juga memberlakukan larangan terbang bagi pesawat militer. Mereka mengancam akan menembak pesawat militer yang terbang di atas kota. (ABC News/ AP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI