Suara.com - Pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 seharusnya bisa ditemukan, jika maskapai MAS memperbarui suatu perangkat lunak yang hanya senilai 10 Dolar atau sekitar Rp114 ribu per penerbangan.
Hal itu tertulis dalam sebuah buku tentang misteri hilangnya MH370 yang diterbitkan baru-baru ini.
Menurut buku berjudul Flight MH370: The Mystery, pesawat Boeing 777-200ER memiliki sebuah paket data yang hanya memancarkan informasi penerbangan paling dasar. Itu artinya, dengan paket data terbatas itu, otoritas penerbangan tidak bisa melacak posisi tepat dari pesawat tersebut.
Masih menurut buku tersebut, sebenarnya hanya dengan biaya Rp114 ribu saja, paket data tersebut bisa diperbarui. Dengan pembaruan itu, informasi yang didapat soal pergerakan pesawat Boeing 777 bisa semakin terperinci.
Buku yang ditulis oleh Nigel Cawthorne itu menggarisbawahi sebuah kutipan terkait sistem pelacakan yang ditulis oleh surat kabar Daily Telegraph.
"Dengan 10 Dolar (Rp114 ribu), Anda mendapat informasi selama setengah jam ke arah mana pesawat itu hilang," kata sebuah sumber yang dikutip Daily Telegraph.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sudah menyerukan kepada MAS agar memberlakukan sistem pelacakan pesawat secara real-time dan peningkatan pada sistem komunikasi untuk mencegah terulangnya tragedi MH370. Dalam opini yang dimuat di Wall Street Journal, Najib juga mengusulkan agar dilakukan perubahan supaya lebih mudah melacak pesawat yang hilang.
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada tanggal 8 Maret silam. Hingga kini, pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru tersebut diyakini mengakhiri perjalanannya di Samudera Hindia. Namun, upaya pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil. (Dailymail)