Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengaku sudah melihat data yang membuktikan bahwa pasukan pemerintah Suriah menggunakan gas klorin dalam perang saudara. Namun, dirinya juga mengakui data tersebut belum dapat diverifikasi.
"Saya sudah melihat data mentah yang menunjukkan bahwa, seperti yang disebut Prancis, ada sejumlah bukti bahwa (gas) klorin dipakai untuk berperang," kata Kerry di London, Inggris, hari Kamis (15/5/2014).
Yang dimaksud dengan Prancis oleh Kerry adalah keterangan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius soal hal serupa. Fabius pernah mengatakan, gas klorin digunakan dalam 14 serangan di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
"Jika benar, dan dapat dibuktikan, maka hal itu tentu melanggar kesepakatan terkait senjata kimia dan konvensi senjata yang ditandatangani Suriah," lanjut Kerry.
Menurut Kerry, akan ada konsekuensi jika terbukti Suriah menggunakan senjata kimia.
"Presiden Obama dan yang lain sudah menegaskan bahwa penggunaan (senjata kimia) akan memberikan konsekuensi. Kita tidak akan mematok waktu, tanggal, dan bentuk tindakan yang akan diambil, namun tetap saja akan ada konsekuensi," terang Kerry.
Temuan itu, jika benar, tentu bertentangan dengan janji yang sudah dibuat oleh pemerintah Suriah beberapa waktu yang lalu. Suriah sudah berjanji untuk menyerahkan atau menghancurkan seluruh senjata kimianya. Namun kenyataannya, Suriah masih menyimpan sekitar 7,5 persen senjata semacam itu dan belum menghancurkan puluhan fasilitas pembuatan dan penyimpanan yang mereka miliki. (Reuters)