Suara.com - Malaysia, pada Kamis (15/5/2014), mengatakan sepakat dengan Cina dan Australia untuk mempelajari kembali semua data terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret silam.
Ketiga negara itu, dalam pertemuan yang digelar di Canberra, Australia pekan lalu, sepakat untuk menggelar survei bawah laut, untuk memetakan dasar lautan, dan mengerahkan lebih banyak kendaraan yang bisa menembus laut dalam untuk mencari pesawat yang hilang itu.
Tujuan dari upaya paling anyar dalam pencarian pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak itu adalah agar bisa menentukan lokasi terakhir pesawat tersebut dengan lebih tepat.
"Saya sudah menjelaskan hasil pertemuan (di Canberra) kepada kabinet Malaysia kemarin dan kami sudah merundingkannya. Saya sekarang punya mandat untuk mengumumkan bahwa fase transisi ini sudah disepakati oleh pemerintah Malaysia," jelas Hishammudin Hussein, menteri transportasi Malaysia, di Kualal Lumpur.
Pencarian pesawat jenis Boeing 777 yang diyakini hilang di Samudera Hindia itu disebut-sebut sebagai upaya pencarian paling mahal dalam sejarah penerbangan dunia.