Suara.com - Chandra Saputra, lelaki kelahiran Blora, 28 Maret 1988, terpaksa tinggal di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, sejak 5 Mei lalu.
Dia sengaja mendekatkan diri kepada Tuhan karena nyaris frustasi akibat gagal menjadi calon legislatif (caleg).
Pada Pileg 9 April lalu, Chandra bertarung memperebutkan kursi DPRD tingkat II Pekalongan, Jawa Tengah, dari Partai Demokrat.
Biaya kampanye yang tinggi membuatnya berpikiran pendek. Dia bahkan berniat untuk menjual sepasang ginjalnya.
Uangnya senilai Rp420 juta ludes untuk membiayai pencalonannya. Uang sebesar itu diperolehnya dengan cara mengutang kepada saudara, keluarga dan teman-temannya.
"Selama sosialisasi (kampanye) uang saya habis. Utang saya numpuk dan saya kalah," kata Chandra ditemui suara.com, Kamis (15/5/2014).
Sementara ayahnya adalah pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta sekaligus penjual sayur, sempat memberikan dana kepadanya sebesar Rp180 juta. Namun, tetap saja tidak dapat menutup semua jumlah utangnya itu.
"Saya memutuskan ke Jakarta untuk mencari donatur, sekaligus menjual ginjal saya," ungkap Chandra.