Suara.com - Ribuan burung dan ratusan balon dilepaskan ke udara di Vihara Sakyamuni Denpasar Kamis (15/5/2014). Hal itu dilakukan ribuan umat Buddha saat merayakan Waisak sebagai simbol cinta kasih dan kebebasan.
"Umat Buddha usai sembahyang bersama dilanjutkan dengan pelepasan ratusan balon dan ribuan burung, antara lain burung perkutut, kutilang, dan burung merpati," kata Ketua Panitia Perayaan Waisak 2558 Vihara Sakyamuni Denpasar Dwi Wangge di Denpasar.
Dengan pelepasan balon ke udara dan burung tersebut, kata dia, makhluk hidup seperti burung itu tidak lagi terkekang dalam sangkar yang dipelihara umat manusia.
"Ini semua bermakna untuk kebebasan makhluk hidup yang ada di dunia agar terbebas dari dosa-dosa diperbuat. Karena dengan cinta kasih dan kedamaian, alam lingkungan akan memberikan kedamaian bagi umat di bumi ini," ujarnya.
Dwi Wangge juga mengatakan, saat ini umat manusia di dunia mulai kurang peduli pada lingkungan. Oleh karena itu, alam mulai murka dan di mana-mana terjadi bencana alam.
"Bila manusia sadar menjaga lingkungan alam, seperti melestarikan alam, hutan beserta satwanya maka alam ini akan memberikan kesejukan dan kedamaian," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, melalui perayaan Waisak bersama-sama menyadarkan umat manusia agar selalu menanamkan kasih sayang kepada sesama manusia dan juga lingkungan sekitarnya.
"Dengan semangat menumbuhkan kasih sayang sesama manusia dan lingkungan tersebut, saya yakin kehidupan di alam ini dan saat mencapai nirwana akan lebih baik. Hal itu belajar dari perjalanan sang Buddha Sidarta Gautama," katanya. (Antara)