Peringati Waisak, Ribuan Umat Buddha Banjiri Borobudur

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2014 | 06:15 WIB
Peringati Waisak, Ribuan Umat Buddha Banjiri Borobudur
Sembayang pagi di Candi Borobudur pada prosesi Tri Suci Waisak, (14/5). (Antara/Anis Efizudin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detik-detik Waisak 2558 BE/2014 dilangsungkan di pelataran sisi barat Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/5/2014) dini hari.  Puncak perayaan Waisak itu dihadiri oleh ribuan umat Buddha.

Detik-detik Waisak yang berlangsung pukul 02.15.37 WIB diawali dengan semadi para umat Buddha di depan altar utama di sebelah barat Candi Borobudur.

Pemukulan beduk dan genta mengawali prosesi tersebut. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh masing-masing majelis agama Buddha secara bergantian.

Biksu Tadisa Paramita Mahasthaviira dalam renungan detik-detik Waisak mengatakan, Sang Buddha mengajarkan kesederhanaan, kehidupan bersih yang mengekang kehidupan jahat.

Ia mengatakan, Sang Buddha selalu mengajarkan cinta kasih, simpati, dan keseimbangan batin.

Cinta kasih adalah rasa persaudaraan, persahabatan yang mendorong berbuat kebaikan. Cinta kasih adalah keiinginan untuk membahagiakan makhluk lain dan menyingkirkan kebencian. Cinta kasih yang diajarkan Sang Buddha adalah cinta kasih yang universal.

Ia mengatakan, belas kasih harus menggema dan menyebar ke segenap penjuru untuk menetralisir akumulasi kegelisahan umat manusia.

Usai berdoa di depan altar, para biksu melakukan pradaksina, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Rangkaian perayaan Tri Suci Waisak dan detik-detik Waisak di Candi Borobudur ditutup dengan pelepasan 1.000 lampion. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI