Risma Tolak Benturan dalam Penutupan Lokalisasi Dolly

Achmad Sakirin Suara.Com
Rabu, 14 Mei 2014 | 18:15 WIB
Risma Tolak Benturan dalam Penutupan Lokalisasi Dolly
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (tengah). [Antara/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 58 Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur mendukung penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada 19 Juni 2014.

"Intinya, kami mendukung Ibu wali kota untuk menutup tempat-tempat prostitusi sebelum bulan Ramadhan," kata koordinator GUIB Jatim, H. Abdurrachman Azis, saat bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Rabu (14/5/2014).

Ia mengatakan, pihaknya bertemu Wali Kota untuk memberikan dukungan moril terkait rencana penutupan Dolly. Dukungan itu diwujudkan dalam enam butir pernyataan sikap GUIB Jatim yang dibacakan di hadapan wali kota.

Enam butir pernyataan itu di antaranya mendukung sepenuhnya kebijakan Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly tanggal 19 Juni 2014 sebagaimana tertuang dalam kesepakatan dengan Gubernur Jatim.

Mereka juga mengutuk dengan keras atas tindakan pihak tertentu yang membonceng isu penolakan penutupan tempat-tempat prostitusi di Surabaya, khususnya Dolly.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan berterima kasih atas dukungan GUIB Jatim. Namun, wali kota menegaskan bahwa yang paling utama dalam upaya revitalisasi kawasan lokalisasi Dolly adalah terjaganya kondusifitas di Kota Surabaya.

Risma tidak menginginkan terjadi benturan (konflik), tetapi diselesaikan dengan damai, karena itu wali kota meminta GUIB Jatim untuk tidak bergerak dulu.

"Saya tidak ingin ada gesekan, saya harus bisa menjaga kondusifitas Surabaya. Saya yakin semuanya berniat baik. Jadi saya mohon didoakan supaya kami kuat. Kami mohon diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya dulu. Saya yakin, kalau kita niatnya baik, Insya-Allah, Allah akan membantu," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI