Suara.com - Belum tuntas penanganan kasus kejahatan seksual terhadap anak di Jakarta International School (JIS), muncul lagi kasus baru. Korbannya anak berusia 11 tahun berinisial S yang masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD) di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
S menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh lelaki paruh baya sehari-harinya berprofesi sebagai penjual siomay berinisial B. B ini tiap hari jualan di sekitar sekolah korban.
Kakak korban, Imam Samsuri (22), yang siang ini mendatangi Mapolres Jakarta Selatan guna melaporkan kejadian yang menimpa adiknya, menuturkan bahwa S beberapa kali dicabuli B. Sebelum dicabuli, biasanya B berusaha merayu S dengan uang sekitar Rp10 ribu.
"Ade saya pulang sekolah, mungkin beli siomay-nya dia dan kemudian dipaksa untuk berbuat asusila dengan pelaku. Dia (korban) mengaku sebanyak empat kali mendapat perlakuan asusila, jadi yang dua kali pertamanya itu baru dipegang-pegang, pas kejadian asusila itu kemarin yang terakhir dan baru mau bicara," kata Imam.
Adapun tempat terjadinya pencabulan, tidak jauh dari lingkungan sekolah S.
"Di pinggir jalan tol JORR Pondok Pinang pada jam tiga sore. Tidak ada luka bekas dipukul juga," katanya.
Berdasarkan hasil visum Rumah Sakit Sekopol, Jakarta Selatan, alat kelamin S sobek.
"Kemarin sudah divisum, hasilnya ada robek di bagian kelaminnya," katanya.
Saat ini, kata Imam, S masih trauma dan belum bisa bertemu orang asing
"Nangis, trauma setiap lihat orang ramai atau yang mau liat dia itu langsung pingsan, dia tidak sekolah dulu untuk sementara," kata dia.