Myanmar Serukan Peningkatan Peran Perempuan di ASEAN

Minggu, 11 Mei 2014 | 16:27 WIB
Myanmar Serukan Peningkatan Peran Perempuan di ASEAN
Presiden Myanmar, Thein Sein, berpidato di pembukaan KTT ke-24 ASEAN, Minggu (11/5/2014). [Reuters/Soe Zeya Tun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Myanmar, Thein Sein, mendesak rekannya para kepala negara se-Asia Tenggara untuk menyepakati inisiatif-inisiatif yang akan meningkatkan peran perempuan dan anak-anak di kawasan ini. Hal itu diungkapkannya pada pembukaan KTT ke-24 ASEAN, di mana salah satu agendanya adalah membahas Visi Komunitas ASEAN pasca-2015.

"Saat ini, kami memberikan perhatian khusus pada peran perempuan dan anak-anak, dan saya menyambut baik inisiatif nyata (yang telah dilakukan)," kata Presiden Myanmar itu dalam pidato sambutannya, saat membuka pertemuan puncak KTT ke-24 ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, Minggu (11/5/2014).

Thein Sein menyatakan mengapresiasi kolaborasi antara Komisi ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-hak Perempuan dan Anak-Anak dengan Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil, terutama dalam menerapkan Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak-anak di ASEAN melalui dialog antara lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat sipil.

Ia menilai, upaya itu selaras dengan target-target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), serta penting bagi upaya melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan sebesar 50 persen pada 2030 yang diusung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam pidatonya, Presiden Myanmar juga menyampaikan bahwa Pemerintah Myanmar selaku Ketua ASEAN 2014 mengusung empat prioritas yang akan diwujudkan sepanjang 2014. Yang pertama yaitu menyelesaikan langkah-langkah yang masih tersisa dalam upaya penerapan Cetak Biru Komunitas ASEAN, antara lain promosi tata kelola pemerintahan yang baik di ASEAN, serta menyelesaikan Perjanjian ASEAN untuk Perlindungan Pekerja Migran.

"Kedua, meningkatkan upaya lebih untuk mempromosikan ketahanan ekonomi dan pembangunan ekonomi ASEAN... yang dapat dicapai dengan mengambil langkah-langkah nyata untuk mendorong produktivitas, daya saing dan inovasi di ASEAN, terutama di tingkat usaha kecil dan menengah," katanya, seperti dilaporkan Antara.

Thein Sein juga menyampaikan bahwa inisiatif untuk menjaga inovasi dan daya saing ASEAN di tataran global, sudah digarisbawahi oleh Sultan Brunei dalam Pertemuan Puncak ke-22 ASEAN yang juga memperoleh dukungan seluruh anggota ASEAN.

Sementara prioritas ketiga, tambah Thein Sein, adalah konsolidasi bersama untuk menjawab isu-isu kawasan dan global yang menjadi perhatian bersama, dengan cara meningkatkan kerja sama dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan.

"Terkait hal ini, kita perlu melakukan konsolidasi pada upaya bersama untuk mengatasi isu perubahan iklim, manajemen bencana, isu keamanan tradisional dan non-tradisional, serta hal-hal lain yang menjadi kepentingan bersama," katanya.

Prioritas keempat yang akan didorong Myanmar sepanjang 2014, menurut Thein Sein lagi, adalah melipatgandakan upaya untuk mengurangi kemiskinan, memperkuat jaring pengaman sosial, membangun identitas tunggal, serta membangun masyarakat yang harmonis dan mempromosikan kebersamaan dalam menikmati pertumbuhan ekonomi kawasan.

Pada kesempatan itu, Thein Sein yang mengenakan busana nasional Myanmar yaitu kain sarung berwarna kuning emas dan kemeja putih, mengatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara yang telah berhasil mencatat pencapaian besar dalam hal integrasi kawasan dan meningkatkan citranya di dunia internasional, tidak boleh terlena dengan kesuksesan itu. Mereka menurutnya harus terus bekerja sama untuk mencapai misi, guna menciptakan komunitas yang damai, berpusat pada masyarakat, dinamis dan sejahtera.

Pertemuan Puncak KTT ke-24 ASEAN dihadiri oleh Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, PM Kamboja, Presiden SBY, PM Laos Thongsing Thamavong, PM Malaysia Abdul Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, Presiden Filipina Benigno Aquino III, serta utusan khusus Thailand yaitu Wakil PM Phongthepth Epkanjana. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI