2.995 Kasus Kekerasan Seksual Pelakunya Masih Kerabat Korban

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 10 Mei 2014 | 17:37 WIB
2.995 Kasus Kekerasan Seksual Pelakunya Masih Kerabat Korban
Ilustrasi kejahatan seksual pada anak. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bersama lembaga perlindungan dan pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak Nurani Perempuan Women Crisis Center (NPWCC) menggelar kampanye penghentian kekerasan seksual bertajuk "Sister in Danger" di SMA Pertiwi, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/5/2014).

"Kampanye ini digelar agar para remaja, khususnya perempuan bisa mengenali bentuk-bentuk kekerasan seksual yang rentan terjadi di lingkungan mereka sehingga para remaja dapat lebih waspada," ujar Ketua Sub Komisi Pengembangan Sistem Pemulihan Komnas Perempuan, Sri Nurherwati.

Acara tersebut digelar dengan cara penampilan grup musik Simponi diselingi dengan berbagai diskusi. Para remaja dibekali dengan pengetahuan bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan, pelaku, serta lingkungan yang berpotensi terjadi.

"Selama ini, kasus kekerasan terhadap perempuan umumnya terjadi terhadap para remaja," tambahnya.

Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, sebanyak 279.760 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang tahun 2013. Dari jumlah ini, 2.995 kasus kekerasan seksual terjadi di mana pelakunya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. Sementara 2.634 kasus terjadi dengan pelaku orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau komunitas serta di satu persen terjadi di ranah negara.

Komnas Perempuan merekomendasikan agar kebijakan komprehensif yang mengatur mengenai penanggulangan kekerasan seksual yang mencakup sistem pencegahan, penghukuman bagi pelaku dan rehabilitasi bagi korban, termasuk mekanisme pencegahan di lembaga-lembaga negara.

"Pihak kepolisian juga harus memberikan ruang khusus bagi korban palayanan kekerasan seksual dan menyegerakan penyelesaian kasus ada dan mengutamakan pemulihan korban," ujarnya.

Sementara, Direktur NPWCC Padang Yefri Hariani menyebutkan sejak Januari hingga April sudah terjadi 32 kasus kekerasan terhadap perempuan di Sumatera Barat. Para korban umumya masih berstatus pelajar.

"Kampanye bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja tentang maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga bisa mereka lebih waspada," katanya.

Kampanye Anti Kekerasan Seksual ini juga dilakukan di 16 sekolah/kampus di 10 kota di Banten-Sumatera, yakni di Serang (Banten), Bengkulu (Bengkulu), Lampung (Lampung), Padang dan Bukittingi (Sumatera Barat), Labuhan Selatan, Rantau Prapat dan Medan (Sumatera Utara), Banda Aceh (NAD) dan Palembang (Sumatera Selatan). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI