Menkes: Virus MERS-CoV Tidak Mematikan Seperti SARS

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 10 Mei 2014 | 12:10 WIB
Menkes: Virus MERS-CoV Tidak Mematikan Seperti SARS
Seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa mesin pemindai suhu tubuh (termoscanner). (Antara/FB Anggoro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi meminta masyarakat tidak panik menyusul maraknya penyebaran virus Saluran Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) di Arab Saudi. Menurut Nafsiah, virus yang sudah muncul sejak 2012 itu tidak mematikan seperti virus SARS (Sindrom Pernafasan Akut Berat) yang muncul beberapa tahun lalu.

Nafsiah mengatakan, tingkat kematian penderita SARS mencapai 70 persen sedangkan penderita MERS-CoV hanya 27 persen. Menurut dia, pemerintah sudah mengantisipasi penyebaran virus MERS-CoV ini dengan membuka klinik kesehatan di pelabuhan dan juga bandar udara.

“Kami sudah memeriksa semua WNI yang baru pulang dari Arab Saudi, sampai sekarang hasilnya masih negatif. Selain itu, penumpang yang akan pergi ke Timur Tengah juga kami periksa melalui body heat scanner yang ada di bandara. Kalau ada calon penumpang yang mengalami kenaikan suhu badan yang drastis maka akan langsung dibawa ke klinik kesehatan yang ada di lokasi,” ujar Nafsiah melalui sambungan telepon kepada suara.com, Sabtu (10/5/2014).

Menkes juga sudah menyiapkan tenaga ahli untuk menangani pasien yang diduga terkena virus MERS-CoV di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Hingga kini, pasien yang terduga terkena virus MERS-CoV di sejumlah daerah masih dinyatakan negatif.

Kementerian Kesehatan, kata Nafsiah, juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menangani virus ini. Virus Saluran Pernafasan Timur Tengah pertama kali muncul pada 2012. Virus ini telah menewaskan 126 warga di Arab Saudi. Jumlah itu dihitung sejak virus MERS-CoV pertama kali muncul pada 2012.

Sedangkan jumlah korban meninggal akibat MERS-CoV di Timur Tengah sudah mencapai lebih dari 400 orang. Sejumlah negara di Timur Tengah yang sudah terkena virus tersebut antara lain Mesir, Yordania dan Libanon.

Untuk melindungi diri dari virus tersebut, masyarakat diminta untuk selalu memakai masker, sering mencuci tangan, hindari kontak erat dengan orang-orang yang sedang sakit, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka dengan tangan yang belum cuci, dan sering-sering membersihkan permukaan tubuh yang sering disentuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI