Suara.com - Pemerintah Nigeria dituding sengaja membiarkan aksi kelompok militan Boko Haram menculik 276 siswi dari sebuah sekolah di kota Chibok. Hal itu diungkapkan oleh LSM HAM Amnesty International.
Dalam laporannya, Amnesty mengungkapkan, pemerintah Nigeria sudah tahu tentang rencana aksi tersebut, empat jam sebelum Boko Haram melakukan aksinya itu.
Namun, tudingan Amnesty Internasional itu langsung dibantah Menteri Informasi Labaran Maku.
“Tudingan itu sangat tidak masuk akal. Ketika kami mendengar adanya aksi penculikan, saya langsung mengambil tindakan. Jangan jadikan kasus penculikan ini sebagai ajang persidangan bagi pemerintah Nigeria,” kata Maku.
Sebelumnya, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, menyambut tawaran Amerika Serikat untuk mengirim sebuah tim yang akan membantu pemerintah negara Afrika itu mencari ratusan gadis belia yang diculik militan garis keras Boko Haram.
AS bukan satu-satunya yang menawarkan bantuan bagi Nigeria. Inggris, lewat menteri luar negeri William Hague sebelumnya sudah menawarkan “bantuan praktis” bagi Nigeria. Boko Haram menculik lebih dari 276 siswi sekolah bulan lalu dan mengancam akan menjual mereka sebagai budak. (CNN)