Menkes: Indonesia Masih Bebas Virus Mers

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 10 Mei 2014 | 06:00 WIB
Menkes: Indonesia Masih Bebas Virus Mers
Coronavirus, penyebab MERS (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan hingga kini Indonesia masih bebas dari virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS-CoV" yang mulai menyebar di 15 negara di dunia.

Kasus MERS-CoV yang semula terjadi di Jeddah, kemudian meluas ke Mekah, Madinah, dan saat ini sudah menyebar ke 15 negara, dipastikan hingga saat ini belum masuk ke Indonesia, kata Menteri Kesehatan seusai meresmikan peluncuran pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional, (JKN) di Puskesmas Desa Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (9/5/2014).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 47 orang di sejumlah daerah di Sumatera, Jawa, dan Bali, yang diduga terserang virus yang dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian atau suspek MERS-CoV itu, ternyata hasilnya negatif.

Sementara ini dari hasil pemeriksaan terhadap masyarakat yang suspek MERS-CoV tersebut, negara ini masih aman dari virus tersebut.

"Kita masih menunggu hasil diagnosis atau pemeriksaan dari empat pasien terakhir dari Medan dan Riau. Mudah-mudahan semua pasien baru itu juga dinyatakan negatif MERS-CoV," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk melindungi masyarakat di negara ini dari ancaman penyakit MERS-CoV, pihaknya mengimbau bagi yang bepergian ke luar negeri terutama ke Timur Tengah agar meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih, menjaga daya tahan tubuh, serta menggunakan masker di area publik.

Kemudian bagi masyarakat yang pulang dari luar negeri, pihaknya meningkatkan pengawasan di 59 titik pintu masuk dengan mengoptimalkan peran kantor kesehatan pelabuhan udara dan laut.

"Kami berupaya memperkuat deteksi dini melalui alat pendeteksi suhu tubuh "thermal scanner" di bandara udara dan pelabuhan laut bagi mereka yang baru tiba dari Timur Tengah," ujar Menkes.

Melalui alat pendeteksi suhu tubuh tersebut, petugas kesehatan bandara dan pelabuhan laut akan berupaya meminggirkan orang yang diketahui memiliki suhu di atas normal dan berupaya melakukan pemeriksaan secara intensif kepada orang bersangkutan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI