Suara.com - Seorang remaja di Leichestershire, Inggris ditangkap dan diadili atas tuduhan merencanakan aksi teror. Selain membuat daftar orang-orang yang akan dibunuh, remaja itu juga merencanakan serangan ke sebuah rumah ibadah.
Michael Piggin, demikian nama remaja tersebut. Piggin diduga menyiapkan daftar nama siswa dan guru yang hendak ia bunuh. Tak hanya itu, Piggin juga diduga merencanakan serangan ke sebuah rumah ibadah, pembunuhan seorang pembawa acara tv, serta meledakkan sebuah toserba.
Ibunda Piggin membandingkan dirinya dengan Adam Lanza, pelaku pembantaian 20 siswa sekolah di Connecticut, Amerika Serikat pada tahun 2012 silam. Sementara itu, menurut jaksa penuntut umum yang menangani kasusnya mengatakan, ada bukti Piggin pernah menjadi korban bullying saat dirinya bersekolah. Besar kemungkinan, sikapnya itu merupakan dampak aksi bullying yang ia terima.
"Dia menyasar orang-orang di sekolah dan tempat lain yang memperlakukannya dengan buruk. Namun tetap saja itu tidak bisa menjadi pembenaran bagi dirinya untuk merencanakan pembunuhan," kata Jaksa Max Hill.
Piggin diamankan polisi setelah dilaporkan membawa pistol angin dan menunjukkannya kepada siswa lainnya. Sebelumnya dia juga pernah ditangkap setelah kedapatan membawa pisau di tempat umum.
Tak sampai di situ saja. Piggin dan seorang remaja lain yang tidak disebut namanya juga dilaporkan memiliki bom molotov dan bom pipa. Meski demikian, Piggin membantah keterlibatannya dalam aksi terorisme. (Mirror)