Suara.com - Pemerintah Inggris akan mengirim tim ahli ke Nigeria untuk membantu menangani penculikan terhadap lebih 200 anak perempuan. Kepastian itu dilakukan setelah Perdana Menteri Inggris menghubungi Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, seperti dilansir dari laman Antara/AFP, Kamis (8/5/2014).
Para ahli akan diambil dari departemen-departemen pemerintahan, termasuk kementerian pertahanan, pembangunan internasional serta luar negeri dan kemungkinan juga akan mencakup pejabat militer.
Tim tersebut akan memusatkan tugas mereka pada perencanaan, koordinasi serta menjadi penasehat bagi pihak berwenang setempat. Namun, mereka tidak akan dipusatkan pada penggelaran operasi di lapangan untuk mencari anak-anak perempuan yang diculik oleh kelompok Boko Haram pada 14 April.
"Tim akan berangkat ke Nigeria sesegera mungkin," kata Cameron, Rabu (7/5/2014) waktu setempat atau Kamis (8/5/2014) waktu Indonesia.
Selain itu, Inggris juga berencana mengirim sejumlah pejabat penghubung dari pasukan khusus SAS yang berpusat di Abuja untuk membantu misi pembebasan, demikian dilaporkan Times, Kamis.
Lebih lanjut, Cameron mengaku terpukul atas terjadinya serangan dan penculikan mengerikan di Nigeria. "Karena itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus berupaya memperkuat kerja sama bidang kontraterorisme dalam jangka yang lebih panjang untuk mencegah kemungkinan timbulnya serangan-serangan seperti itu di masa mendatang," ujarnya.
"(Peristiwa) itu telah menyatukan warga di planet ini untuk membantu Nigeria menemukan anak-anak ini dan mengembalikannya ke orangtua mereka," katanya.
"Masalah ini bukan hanya terkait dengan Nigeria, ini merupakan masalah global," tambahnya.
Sebelum Inggris, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama telah mengirimkan ahli-ahli militernya ke Nigeria untuk membantu pencarian.