Yingluck Dicopot, Thailand Dipimpin Tangan Kanan Thaksin

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2014 | 23:43 WIB
Yingluck Dicopot, Thailand Dipimpin Tangan Kanan Thaksin
Niwatthamrong Boonsongphaisan, penjabat sementara perdana menteri Thailand (Reuters/Athit Perawongmetha).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Mahkamah Konstitusi Thailand mencopot Yingluck Shinawatra dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand, Rabu (7/5/2014), anggota kabinet yang tersisa memilih Niwatthamrong Boonsongphaisan sebagai perdana menteri sementara. Niwatthamrong sebelumnya adalah menteri perdagangan Thailand.

Niwatthamrong yang kini berusia 66 tahun akan menjabat sebagai perdana menteri sampai pemilihan umum yang rencananya digelar pada 20 Juli mendatang. Menggantikan Yingluck dia menghadapai situasi ekonomi yang sedang goyah, dengan kekuasaan yang sangat politik yang sangat terbatas.

"Tanggung jawab saya sekarang adalah untuk mengatur pemilihan umum sesegera mungkin. Saya berharap situasi politik tidak akan memanas setelah ini," kata Niwatthamrong, menanggapi putusan pengadilan terhadap mantan bosnya itu.

Tidak banyak dikenal di luar Thailand, Niwatthamrong sebenarnya adalah orang dekat Yingluck dan abangnya Thaksin Shinawatra, perdana menteri yang digulingkan militer pada 2006 dan sejak itu hidup dalam pengasingan di luar negeri.

Niwatthamrong pernah menjabat sebagai pemimpin eksekutif iTV, saluran televisi independen yang berubah menjadi corong politik Shinawatra saat Thaksin membeli sebagian besar sahamnya saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada periode 2001 - 2005. Niwatthamrong juga pernah menjadi pemimpin di Shin Corp, perusahaan telekomunikasi milik Thaksin.

Dia dibawa ke panggung politik pada 2011 untuk membantu Yingluck membangun citranya di mata publik dan memenangkan pemilu pada tahun yang sama.

Setelah Yingluck terpilih sebagai perdana menteri, Niwatthamrong diangkat sebagai menteri dalam kabinetnya, yang bertanggung jawab dalam bidang hubungan masyarakat dan media. Belakangan dia ditunjuk sebagai menteri perdagangan.

"Thaksin sangat mempercayainya, dia punya reputasi bagus dalam membangun jaringan yang kuat dan paham dunia humas, serta bisa bekerja sama dengan semua pihak," kata Naruemon Thabchumpon, pengajar ilmu politik di Universitas Chulalongkorn, Bangkok.

Kedekatannya dengan keluarga Shinawatra tampaknya tidak akan meredakan protes dan demonstrasi kelompok penentang pemerintah di Bangkok, yang terus berunjuk rasa sejak tahun lalu.

Meski demikian, partai Puea Thai yang dibentuk Thaksin tampaknya akan kembali memenangkan pemilihan umum karena keluarga Shinawatra sangat populer di masyarakat pedesaan dan petani di utara Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI