Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung akan meminta penjelasan dari calon presiden Aburizal Bakrie (ARB) mengenai wacana berkoalisi dengan Partai Gerindra, terutama isu ARB akan banting harga menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Kami dari Wantim perlu mendapatkan penjelasan dari DPP. Apalagi kami sebetulnya telah menyampaikan suatu saran kepada DPP apabila akan berkoalisi dengan partai lain perlu memperhatikan saran dari Wantim," kata Akbar di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Saat ini, Akbar Tandjung mengaku belum mendengar secara langsung kesiapan ARB menjadi cawapres untuk mendampingi calon presiden dari Partai Gerindra itu.
"Saya belum dengar pernah mendapatkan keterangan langsung dari Ical," kata dia.
Lebih jauh Akbar Tandjung mengatakan bila isu itu benar, ia mempertanyakan model koalisi yang akan dibangun ARB dan Partai Gerindra.
"Kalau koalisi antara partai itu normal. Saudara Ical adalah capres dari Partai Golkar. Begitu pun Prabowo capres dari Partai Gerindra. Kalau mau melakukan koalisi, dalam bentuk apa?" ujarnya.
Akbar Tandjung mengatakan keputusan ARB sebagai capres Golkar tidak bisa diganggu karena hal itu merupakan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
"Ical tetap capres dari Golkar," tutur Akbar.
Kendati demikian, bisa saja ARB menjadi cawapres, tapi harus melalui mekanisme Rapimnas lagi.
"Ini kan masih ada waktu, nanti pada Rapimnas baru akan diputuskan," kata dia.