Suara.com - Misteri penyebab tenggelamnya feri Korea Selatan "Sewol" mulai terkuak. Muatan kargo yang berlebih dan penempatan yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab tenggelamnya Sewol.
Menurut penyidik Korea Selatan, terungkap bahwa bobot kargo yang dibawa Sewol dua kali lebih besar daripada batas daya angkut feri. Tak hanya itu, menurut penyidik, kargo tersebut tidak diikat dengan benar. Para penyidik yakin, ikatan kargo yang kendor juga mengakibatkan kapal terbalik.
"Tali pengikat yang seharusnya menahan barang kargo dalam keadaan longgar, dan beberapa anggota kru feri tidak tahu bagaimana menggunakannya (tali pengikat) dengan benar," kata penyidik senior Yang Joong-jin, Selasa (6/5/2014)
Kesimpulan itu didapat setelah mereka menyelidiki kemungkinan feri terbalik karena hilang keseimbangan lantaran kargo yang bergeser.
Diduga, muatan kargo yang melebihi batas daya angkut sengaja dilakukan pengelola untuk mendapat untung besar. Menurut penyidik, pengelola Sewol Cheonghaejing Marine mendapat tambahan 62 juta Won atau senilai Rp714 juta dari muatan berlebih itu pada hari terjadinya kecelakaan, 16 April 2014.
Praktik itu sudah dilakukan sejak lama. Sejak bulan Maret 2013, keuntungan pengelola dari tambahan kargo melebihi daya angkut menembus angka Rp33 miliar. (CNN)