Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti meminta masyarakat tidak panik terkait virus Middle East Respiratory Sindrome Coronavirus (MERS-COV). Menurut dia, Kementerian Kesehatan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Kantor Pelabuhan serta Penyelenggara Umroh dan Haji untuk mengantisipasi penyebaran MERS-COV.
Kata dia, masyarakat yang ingin bepergian ke Timur Tengah khususnya Arab Saudi diminta untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih. Ali mengatakan, pemerintah baru menetapkan “travel alert” atau peringatan kepada masyarakat yang ingin bepergian ke Timur Tengah.
“Jadi belum sampai travel ban atau travel restriction. Kami juga akan bertemu dengan travel biro penyelenggara umroh dan haji. Kami akan memberikan sosialisasi tentang penyakit ini. Masyarakat yang ingin pergi ke Timur Tengah juga diminta aktif membaca tentang MERS-COV, karena tidak mungkin kami memberitahu satu-satu. Selain itu, usahakan menggunakan masker dan menghindari kerumuman orang yang sakit batuk,” kata Ali Ghufron kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (6/5/2014).
Virus Middle East Respiratory Sindrome Coronavirus (MERS-CoV)telah menewaskan lebih dari 100 orang di Timur Tengah. Penyebaran virus ini diduga sudah sampai ke Amerika Serikat.
Ali Ghufron menambahkan, virus ini diduga berasal dari peternakan unta. Karena itu, masyarakat yang hendak bepergian ke Arab Saudi diminta untuk tidak mengunjungi peternakan unta.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah memeriksa warga negara Indonesia yang pulang dari Arab Saudi. Dari pemeriksaan tersebut, belum ada satu pun yang positif mengidap MERS-COV.