Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak setuju dengan penilaian bahwa kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lemah dalam mengawasi peredaran daging celeng. Hal ini menyusul terbongkarnya kasus bakso daging sapi campur daging celeng di Jalan Pekojan 3, Kampung Janis, Rt 7 Rw 8, Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat, baru-baru ini.
"Bukan terlalu lemah, kalau depannya orang pajang kambing atau sapi, tapi dituker celeng, mana ada yang tahu? Makanya kita cek saja," kata Ahok, Selasa (6/5/2014).
Oleh sebab itu, Ahok mengimbau warga Jakarta segera lapor kepada pihak berwenang bilamana mencurigai ada aktivitas penjualan bakso daging sapi campur daging celeng.
Lebih jauh, Ahok curiga ada oknum yang sengaja mengambil keuntungan pribadi dengan cara ikut bermain dalam peredaran daging celeng untuk dicampur dengan daging sapi.
"Makannya kami butuh bantuan masyarakat juga. Itu kan permainan oknum-oknum. Oknum yang main terlalu banyak. Pedagang, kan terlalu banyak," katanya.
Ahok mengakui sulit membedakan antara bakso daging sapi campur daging celeng. Lantas, ia mengutip pernyataan temannya yang hobi masak daging celeng. Daging celeng, katanya, tetap nikmat, meski diolah seadanya.
"Aku nggak tahu (bedanya). Tapi kalau kata temen saya yang tukang masak. Kalau kamu masaknya salah bumbu atau salah apa, masih enak itu celeng. Kalau kematengan atau kurang bumbu kan pasti gak enak tapi kalau salah masak masih enak itu celeng," ujarnya.