Suara.com - Abdel Fattah al Sisi, mantan kepala staf angkatan bersenjata Mesir yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, mengatakan dia pernah dua kali luput dari percobaan pembunuhan.
Jenderal yang mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum yang akan digelar bulan ini di Mesir, mengatakan, "Ada dua percobaan pembunuhan terhadap saya. Saya percaya pada takdir, saya tidak takut."
Sayangnya, dalam wawancara dengan dua stasiun televisi Mesir itu, Sisi tidak menjelaskan di mana dan kapan upaya pembunuhan itu terjadi.
Mursi menarik perhatian dunia saat menggulingkan Mursi, presiden yang didukung Ikhwanul Muslimin, pada Juli 2013. Dia berada di balik pemerintahan sementara Mesir yang akan menggelar pemilihan presiden pada 26 hingga 27 Mei mendatang.
Dalam pemilihan umum itu Sisi akan bersaing dengan Hamdeen Sabaji, kandidat dari kelompok politik sayap kiri Mesir. Hamden meraih suara ketiga terbanyak dalam pemilihan umum demokratis pertama Mesir pada 2012, yang dimenangkan oleh Mursi.
Mursi sendiri kini sedang menjalani persidangan atas dakwaan penghasutan yang berujung pada pembunuhan dan konspirasi dengan musuh negara. Sementara itu Ikwanul Muslimin, sejak Mesir dikendalikan oleh pemerintahan sementara yang didukung militer, dicap sebagai organisasi teroris terlarang dan anggota-anggotanya diburu di seluruh negeri.
Ratusan anggota Ikwanul Muslimin ditahan dan baru-baru ini dijatuhkan hukuman mati. Ribuan anggota lainnya tewas dalam bentrokan dengan polisi Mesir sejak Juli tahun lalu. (Reuters)