Suara.com - Lebih dari 2000 orang dipastikan tewas, akibat tanah longsor di Provinsi Badakhshan, Afghanistan, Jumat (2/5/2014) siang waktu setempat. Ribuan orang lainnya harus mengungsi untuk menghindari longsor susulan.
Tanah longsor ini dipicu hujan deras yang melanda kawasan itu, beberapa hari terakhir. Sejak beberapa hari ini kawasan itu memang sudah dilanda banjir, dan memuncak dengan terjadinya tanah longsor pada hari Jumat yang menimbun satu desa dan isinya. Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat, di mana banyak keluarga sedang berada di rumah mereka.
Gubernur Badakshan, Shah Waliullah Adeeb mengatakan longsoran mengubur lebih dari 300 rumah di area terpencil itu. Dihubungi Sabtu pagi, Adeeb mengatakan pencarian korban terkendala minimnya alat yang tersedia. "Kami tidak memiliki cukup sekop, kami perlu lebih banyak mesin," ujarnya.
Kepala polisi provinsi Badakhshan, Mayjen Faziluddin Hayar mengatakan pihaknya kini berkonsentrasi menyelamatkan para pengungsi. "Mereka terperangkap di bawah tanah longsor dan kemungkinan kecil selamat. Mustahil untuk melakukan apa pun untuk mereka," katanya.
Sementara Departemen Bencana Nasional, Abdullah Homayun Dehqan mengatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Badakshan, sepekan terakhir telah menewaskan empat orang dan delapan lainnya masih hilang .
Tanah longsor memang sering terjadi di provinsi ini. Tetapi biasanya terjadi di kawasan yang tak berpenghuni, sehingga jumlah korban tidka terlalu banyak.
Provinsi Badakhshan, terletak di pegunungan Hindu Kush dan Pamir dan berbatasan dengan China, adalah salah satu provinsi yang paling terpencil di Afghanistan. Daerah ini juga sering menjadi sasaran serangan kelompok bersenjata sejak invasi AS pada 2001. (Huffington Post/ Reuters)