Suara.com - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Yogyakarta Idham Samawi menolak jika pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dengan Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Buya Syafii Maarif, disebut punya kaitan politis.
Dirinya juga menolak jika pertemuan itu dikaitkan dengan pendomplengan suara dan mempengaruhi arah koalisi Partai Amanat Nasional (PAN). Muhammadiyah sendiri disebut melekat dengan PAN dan lahir dari Muhammadiyah.
"Tidak ada kaitanya dengan PAN. Pak Jokowi datang ke Buya (Syafii Maarif) untuk belajar, termasuk tentang Muhammadiyah," ujar Idham yang menemani Jokowi ke rumah Buya di Jalan Halmahera D76, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2014).
Idham menambahkan, posisi Buya tidak ada sangkut pautnya dengan PAN atau Muhammadiyah sekalipun. "Buya Maarif bukan orang PAN, tidak ada kaitan dengan partai. Pak Jokowi menilai beliau sebagai tokoh umat," tukasnya usai bertemu Maarif.
Sementara itu, sebagai tokoh senior Muhammadiyah, Buya membantah pertemuan ini menjadi kontrak politik antara Jokowi-Muhammadiyah.
"Muhamamdiyah itu merdeka, terserah mereka, dan saya kan bukan struktur lagi," tutur Buya.