Suara.com - Korban luka-luka akibat tabrakan kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan bertambah menjadi 200 orang. Satu di antaranya menderita pendarahan otak, sementara satu lainnya mengalami patah tulang.
Selain dua korban yang mengalami cedera serius tersebut, sebagian besar korban lain hanya mengalami luka ringan. Menurut keterangan pejabat departemen perkeretaapian, tabrakan melibatkan sebuah kereta yang sedang melaju dengan satu kereta lain yang sedang berhenti di stasiun Sangwangsimni. Sedikitnya 1.000 orang dievakuasi dari lokasi tabrakan.
Pejabat dinas kereta bawah tanah Seoul Chung Soo-young mengatakan, kecelakaan terjadi karena kerusakan sinyal. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong kereta anjlok dari jalurnya.
Kecelakaan ini terjadi hanya dua minggu pascainsiden tenggelamnya feri Sewol. Tabrakan ini mengejutkan warga yang sedang berusaha pulih dari duka. Sedikitnya 300 orang meninggal dunia dalam kecelakaan feri tersebut. (Reuters)