Suara.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Kabupaten Pemalang, menjadi "objek wisata" baru bagi masyarakat. Mereka ingin melihat aktivitas Gunung Slamet melalui teropong pengamat yang tersedia di tempat itu.
"Ratusan warga yang datang ke pos pengamat, selain ingin tahu perubahan dan perkembangannya (Gunung Slamet, red.), mereka juga berwisata gunung api," kata petugas Pos PGA Slamet, Sukedi, saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2014).
Sukedi juga menyatakan, masyarakat ingin tahu dampak-dampak dari gunung api terhadap kehidupan. Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui bagaimana sifat Gunung Slamet sehingga mereka tidak akan terlalu khawatir jika gunung tertinggi di Jawa Tengah itu mengalami erupsi.
"Gunung api itu jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya saja, sisi positifnya juga harus dilihat," katanya.
Menurut dia, masyarakat yang mendatangi Pos PGA Slamet tidak hanya dari Kabupaten Pemalang tetapi juga dari wilayah lain di sekitar Gunung Slamet.
"Gunung Slamet meliputi lima kabupaten, yakni Pemalang, Tegal, Brebes, Banyumas, dan Purbalingga. Kebetulan pos pengamatannya hanya ada satu, yakni di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, sehingga mereka banyak yang datang ke sini," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa kedatangan masyarakat ke Pos PGA Slamet tidak mengganggu aktivitas pengamatan Gunung Slamet. Menurut dia, hal itu justru dapat dijadikan sebagai ajang edukasi bagi masyarakat terkait aktivitas Gunung Slamet. (Antara)