Suara.com - Kepolisian Nasional Filipina dan Interpol membongkar sindikat pemerasan seksual internasional. Sebanyak 58 orang ditangkap dalam serangan serentak di tujuh tempat di seluruh Filipina.
Sindikat pemeras tersebut menyasar pengguna internet di berbagai negara untuk terlibat dalam aktivitas seks di dunia maya. Mereka mencoba menggiring calon mangsa untuk masuk ke dalam situs mereka dan membujuknya beradegan seks di depan kamera. Setelah berhasil memancing sang korban, sindikat tersebut meminta sejumlah uang kepada korbannya.
Mereka mengancam akan menyebarkan video mereka ke teman-teman Facebook maupun Twitter bahkan kepada keluarga mereka jika tidak bersedia memberikan uang. Menurut Kepala Polisi Nasional Filipina, Alan Purisima, mereka biasanya mempekerjakan sejumlah lelaki dan perempuan dalam operasi mereka. Para pekerja tersebut disediakan komputer dan ruang kerja khusus.
Sindikat kejahatan ini dilaporkan telah mengumpulkan jutaan Rupiah dari ratusan korban mereka yang berasal dari Australia, Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat, dan Inggris dalam tiga hingga empat tahun terakhir. Perbuatan mereka menelan satu korban jiwa, yakni seorang remaja Inggris yang bunuh diri setelah diduga diperas sindikat tersebut. (Reuters)