Suara.com - Ada insiden lucu saat pekerja honorer yang tergabung Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) saat merayakan Hari Buruh Nasional yang jatuh pada hari ini, Kamis (1/5/2014) di depan Istana Negara.
Saat orator tengah asik berorasi, tiba-tiba seorang menyabotase mobil pengeras suara. Orang tadi mengambil mikrofon dan langsung memberikan wejangan kepada peserta aksi kali ini.
"Kepada bapak-ibu sekalian, ada pemberitahuan anak yang hilang. Untuk bapak-ibu yang kehilangan anak, segera merapat ke mobil sound," teriak orang tadi yang disambut sorakan peserta aksi.
Setelah sempat terhenti untuk informasi tadi, orasi pun kembali dilanjutkan. Para guru honorer ini secara garis besar meminta pada pemerintah agar mereka dapat diangkat secara bertahap sesuai kebutuhan masing-masing. Terutama guru yang sudah memasuki usia kritis.
Sekira pukul 11.30 WIB, orator pun kembali menghentikan orasinya. Dengan pengeras suara, orator menyampaikan agar peserta aksi yang berasal dari guru honorer di sejumlah provinsi ini untuk mundur secara perlahan.
"Untuk rekan-rekan guru honorer, minggir-minggir rekan-rekan buruh datang. Minggir ke samping dan jangan sampai tertinggal. Pelan-pelan saja supaya tidak terinjak-injak," teriak orator yang diiringi gerakan mundur dari guru honorer ini menyambut kedatangan rekan-rekan buruh yang juga akan berorasi di depan Istana.