Banjir Rendam Florida dan Alabama

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2014 | 12:54 WIB
Banjir Rendam Florida dan Alabama
Sebuah mobil terendam banjir di kawasan Pensacola, Florida, AS. (Reuters/Michael Spooneybarger)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir merendam negara bagian Florida dan Alabama, Amerika Serikat, hari Rabu (30/4/2014) waktu setempat. Banjir terjadi akibat cuaca buruk disertai tornado yang sudah merenggut 34 korban jiwa minggu ini.

Banjir yang disebut-sebut sebagai banjir terparah dalam beberapa puluh tahun terakhir itu terjadi di wilayah Panhandle Florida. Panhandle adalah sebutan untuk wilayah bagian barat laut Florida. Selain merendam jalan raya, air juga menggenangi rumah-rumah penduduk serta menenggelamnkan kendaraan. Saking parahnya, Gubernur negara bagian Florida bahkan mengumumkan keadaan darurat di 26 county. Di wilayah-wilayah tersebut, ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Banjir timbul akibat hujan deras yang terjadi selama 24 jam berturut-turut. Sedikitnya 200 warga Panhandle dievakuasi.

"Bencana ini merusak sebagian negara bagian ini," kata Gubernur Florida Rick Scott di pusat operasi darurat di Tallahassee.

Sementara itu di sejumlah wilayah di pusat kota Pensacola, Florida, terendam air setinggi lebih dari 1 meter. Menurut Walikota Pensacola Ashton Hayward, di salah satu blok, semua pusat bisnis tergenang air.

Tak hanya itu, cuaca buruk juga menyebabkan ambles di dua bagian ruas jalan Scenic. Sebuah mobil dan truk yang kebetulan melintas terperosok ke lubang sedalam 12 meter. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.

Di wilayah Pantai Teluk yang berada di kawasan negara bagian Alabama, banjir merendam sebagian besar jalan raya. Ketinggian banjir mencapai 50 sentimeter akibat meluapnya sejumlah sungai di wilayah tersebut.

Banjir bercampur lumpur juga merendam kendaraan warga yang sedang melintas di jalan raya. Petugas membantu pengemudi keluar dari kendaraan dan rumah yang terendam banjir parah. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI