Suara.com - Peringatan hari buruh, puluhan perempuan berserbet di kepalanya mengadukan permasalahan buruh dan mendesak bertemu langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di rumah kedinasan Jokowi, Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Kamis (1/4/2014).
Mereka tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP) yang ingin mengadukan, masih banyaknya pelanggaran hak buruh perempuan, baik yang formal atau informal.
Anggota KAP Listiyowati mengatakan, aksi ini juga mengadukan beberapa catatan diskriminasi terhadap buruh perempuan yang terangkum dalam 'Catatan Hitam Buruh Perempuan 2014'.
Dalam catatan ini, sejumlah buruh termasuk pembantu rumah tangga (PRT) dan buruh outsourching meminta untuk dihapuskan.
"Ini memang sebagai langkah awal untuk memberikan catatan hitam kepada Pak Jokowi. Sebab dia adalah pembuat kebijakkan. Harapannya agar di daerah lain aksi serupa dapat diikuti," kata Listiyowati.
Selain itu, para perempuan yang kebanyakan adalah PRT ini memberikan Jokowi serbet sebagai simbol perjuangan hak PRT.
Saat pemberian serbet ini, salah anggota aksi tersebut, bahkan memberikan celetukan kepada Jokowi. "Pak kalau jadi presiden, saya mau daftar jadi PRT-nya," kata dia.