Vanesa, yang tak sepenuhnya percaya janji pihak panti jompo, akhirnya menyembunyikan kamera di kamar Yvonne untuk mendapatkan bukti.
"Saya menaruh kamera di kamar nenek saya untuk mendapatkan bukti soal kualitas perawat panti jompo," ujarnya.
"Tapi, dua hari setelah saya memberitahukan kepada nenek saya soal kamera di kamarnya, dia meninggal dunia," lanjutnya.
Selama beberapa lama dia menyimpan video, akhirnya Vanessa membongkar kepada publik perlakukan perawat panti jompo terhadap neneknya.
Juru bicara HC One, pemilik Oban House, mengaku terkejut setelah melihat video Vanessa soal perlakuan perawatnya terhadap Yvonne. "Kami sangat terkejut dan syok. Kami tidak akan mentolerir perilaku semacam ini. Kami meminta maaf kepada keluaga Yvonne dan keluarganya. Kami sangat menyesal," katanya.
"Kami sudah memberhentikan beberapa perawat yang diduga terlibat. Kami juga telah menyerahkan mereka kepada pihak kepolisian. Ke depannya, kami juga segera memasang CCTV untuk memantau setiap staf kami," lanjutnya.
Menanggapi permohonan maaf pihak panti jompo, Vanessa yang tampak sangat kesal mengatakan, "seharusnya perawat itu dimasukkan saja ke dalam panti jompo. Mereka akan mendapatkan perlakuan yang lebih baik jika di penjara."