Suara.com - Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto sedang rajin-rajinnya menggalang dukungan pencapresan dan membangun koalisi.
Hampir semua partai kelas menengah diajak bertemu baik secara terbuka maupun lewat operasi senyap.
Terakhir kemarin, Selasa (29/4/2014), Prabowo membuka peluang untuk berkoalisi dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Selain Bakrie, dia juga sempat mendapat dukungan dari PPP melalui Ketua Umumnya Suryadharma Ali.
Sedangkan para petinggi PKS dan Partai Amanat Nasional ditemui secara diam-diam seperti yang pernah diakui oleh Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon sepekan setelah Pileg.
"Prabowo juga sudah bertemu Hatta Rajasa, Anis Matta juga sudah," ungkapnya di markas DPP Gerindra, Rabu (16/4/2014).
Begitu juga dengan Demokrat. Fungsionaris Demokrat Sutan Bhatoegana kepada suara.com, pada 17 April sempat mengaku kalau sudah ada utusan Gerindra yang berkomunikasi.
Tapi ada satu partai yang rupanya belum terdengar didekati Prabowo dan Gerindra, yakni Nasdem.
Nasdem memang sudah lebih dulu secara terbuka memberikan dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi). Dukungan ini tepat sehari setelah Pileg 9 April.
Dukungan buat Jokowi dari Nasdem sangat solid dan bukan seperti dukungan PPP yang masih terbelah buat prabowo.
Kalau dilihat berdasarkan hitungan cepat hasil Pileg pun, PDI Perjuangan dan Nasdem sudah cukup untuk mengusung nama capres dan cawapres.
Dilihat dari peta dukungan partai koalisi secara terbuka, skor masih 1-0 buat Jokowi.