Perusahaan Eksplorasi Laut Klaim Temukan MH370 di Teluk Benggala

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 29 April 2014 | 19:48 WIB
Perusahaan Eksplorasi Laut Klaim Temukan MH370 di Teluk Benggala
Pesawat P3 Orion Angkatan Udara Selandia Baru terbang di balik awan. (Reuters/Rob Griffith)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - GeoResonance, sebuah perusahaan eksplorasi laut asal Australia mengklaim telah menemukan lokasi serpihan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Yang mengejutkan, serpihan itu tidak ditemukan di lokasi pencarian MH370 saat ini, melainkan di tempat yang lebih jauh.

GeoResonance, perusahaan yang bermarkas di Adelaide, Australia itu menyuguhkan data yang sangat berbeda dari hasil analisis Cabang Penyidik Kecelakaan Udara Inggris. Menurut badan tersebut, posisi terakhir MH370 adalah di perairan Samudera Hindia sebelah barat Perth, Australia.

Namun, GeoResonance memberikan bukti yang mencengangkan. Perusahaan itu mengaku telah berhasil mendeteksi sejumlah unsur kimia di dasar laut Teluk Benggala yang sesuai dengan material pembuatan pesawat. Lokasi tersebut berjarak 4800 kilometer dari lokasi pencarian saat ini.

"Kami mengidentifikasi unsur kimia dan material pembuat sebuah pesawat Boeing 777... ada aluminium, titanium, tembaga, baja, dan material lainnya," kata juru bicara GeoResonance Pavel Kursa.

GeoResonance menyisir wilayah seluas 2 juta kilometer persegi yang diduga menjadi tempat jatuhnya MH370 itu menggunakan gambar yang diambil dari satelit dan pesawat. Mereka memfokuskan pencarian di wilayah sebelah utara dari titik lokasi pesawat terakhir. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 20 teknologi termasuk reaktor nuklir mereka gunakan untuk melakukan analisis.

"Teknologi yang kami pakai dirancang untuk menemukan hulu ledak nuklir, kapal selam. Tim kami di Ukraina memutuskan bahwa kami harus mencoba untuk membantu," kata David Pope, juru bicara GeoResonance yang lainnya.

Para pakar di GeoResonance membandingkan temuan mereka dengan gambar yang diambil di lokasi pada tanggal 5 Maret, atau tiga hari sebelum hilangnya MH370. Hasilnya, tidak ada apa-apa di gambar tersebut.

Dengan demikian, GeoResonance berani menyimpulkan bahwa tim pencari selama ini mencari di tempat yang salah. Kesimpulan itu seolah dikuatkan dengan tiadanya hasil dari pencarian yang dilakukan di lokasi saat ini. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI