Suara.com - Aksi unjuk rasa menentang pakta pertahanan baru antara Amerika Serikat dan Filipina digelar di Manila, Filipina, hari Senin (28/4/2014). Sebuah patung Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Filipina Benigno Aquino dibakar massa aktivis.
Awalnya, massa demonstran mengarak patung tersebut. Patung tersebut menggambarkan Presiden Amerika Serikat yang sedang menunggangi sebuah kereta. Kereta tersebut ditarik oleh Presiden Filipina Benigno Aquino. Setelah itu, massa membakar patung tersebut.
Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap kedatangan Obama ke Filipina. Mereka juga menentang penandatanganan Pakta Kerjasama Pertahanan Penguatan di antara kedua negara. Pakta tersebut mengikat kedua negara selama 10 tahun mendatang.
Dengan pakta itu, serdadu-serdadu AS akan dirotasi di Filipina untuk melakukan latihan militer rutin. Pakta tersebut sangat diperlukan oleh Filipina yang kekurangan dana untuk membiayai militernya. Kehadiran militer AS di Filipina diharap mampu mendukung kekuatan Filipina dalam sengketa wilayah perairan di Laut Cina Selatan dengan Cina. (Reuters)