Suara.com - Sejumlah caleg beken seperti Nurul Arifin (Golkar), Teti Kadi (Golkar), Max Sopacua (Demokrat), MS Kaban (PBB), Alex Atmasoebrata (Demokrat), Ikang Fawzi (PAN), Ratih Sanggarwati (PPP) dan Didi Irawadi (Demokrat) tumbang di daerah pemilihan Jawa Barat.
Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi pemungutan suara DPR, DPD dan DPRD Pemilu 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar di Bandung, Jumat (25/4/2014), sejumlah nama caleg beken tersebut tidak mampu meraih suara terbanyak. Bahkan, partai mereka tidak mendapatkan kursi di daerah pemilihan masing-masing.
Anggota DPR RI dan juga penyanyi Teti Kadi, misalnya, hanya mampu mendapatkan 40.965 suara. Ia kalah dari rekan satu partai, Daniel Mutaqqien Syafiuddin, putra Ketua DPD Partai Golkar Jabar yang meraih 91.958 suara dan Dave Akbarsah Fikarno, putra dari Agung Laksono dengan 80.748 suara.
Sedangkan anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Max Sopacua meraih 15.014 suara, kalah jauh dari Anton Sukartono Surato.
Terkait dengan fenomena tumbangnya caleg beken ini, pakar komunikasi dari Universitas Pajajaran, Deddy Mulyana menjelaskan hal ini bukan karena faktor penyebab tunggal namun terkait dengan hal lain.
"Kejenuhan masyarakat, politik uang dan persaingan antar selebritis di daerah pemilihan yang sama menjadi faktor penyebabnya," ujarnya.
Deddy mengatakan masyarakat sudah jenuh dengan kondisi dan situasi yang terjadi selama ini sehingga lebih memilih muka baru ketimbang muka lama.
"Masyarakat berkaca pada pemerintahan sebelumnya yang tidak memberikan kegembiraan untuk mereka sehingga pilihan jatuh kepada wajah-wajah baru yang diharapkan bisa memberikan perubahan," katanya. (Antara)