Suara.com - Disebut-sebut bakal berpasangan dengan Jusuf Kala dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang, Joko Widodo belum mau banyak bicara. Meski demikian dia mengakui bahwa JK, sapaan akrab Jusuf, adalah politikus berpangalaman yang punya basis massa besar.
"Pak JK bagus, pengalaman, lincah, dan cekatan. Hubungan dengan basis massanya juga ada," kata calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu di Taman Suropati, Jakarta, Kamis malam (24/4/2014).
Jokowi, demikian Joko biasa disapa, mengakui sudah beberapa kali bertemu dengan JK untuk membahas persoalan bangsa. Namun, belum ada kesepakatan antar keduanya.
Jokowi sempat mengatakan, ada sejumlah kriteria yang menjadi syarat untuk menjadi pendampingnya. Kriteria yang paling penting adalah bisa saling mengisi, menutupi, dan memiliki chemistry bekerja dengan dirinya.
Selain itu, saat ini Jokowi tengah berhitung soal pendampingnya. Pendampingnya nanti, sambungnya, bukan hanya orang yang bisa diajak kerjasama, tapi orang yang bisa diterima seluruh warga negara Indonesia.
"Saat ini sudah mengkrucut jadi tiga, kadang dua (nama)," ujar Jokowi.