Suara.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) cepat tanggap saat menangani protes seorang warga yang terkena gusuran dampak pembangunan Waduk Brigif di Jalan Aselih, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Usai meresmikkan pembangunan waduk, Kamis (24/42014), dia berjanji penggusuran rumah warga di sekitar waduk akan didahului dengan sosialisasi lebih baik lagi ketimbang saat ini.
"Ya terus disosialisasikan. Yang jelas masyarakat jangan dirugikan. Kalau ada yang protes, adukan ke saya. Akan dimulai lagi Mei," kata Jokowi.
Rencananya, waduk Brigif akan dibangun seluas 10,3 hektar dengan kedalaman 3 sampai 4 meter. Namun yang sudah dibebaskan seluas 6,6 hektar tanah milik warga. Pembangunan waduk Brigif ini pun masih menuai penolakan dari warga di RT16/01 di Kelurahan Cipedak.
Sebelumnya seorang warga setempat korban gusuran, Ica (32), mengajukan protes karena sosialisasi pengosongan wilayah yang dijadikan waduk hanya disebarkan sehari sebelum peresmian.
"Kami baru dapat surat kemarin malam, yang memberikan pak RW ke salah satu warga. Sebelumnya nggak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan," ujar Ica.
Surat tersebut tertanggal 16 April 2014. Dalam surat itu juga ada tanda tangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan.
"Kami langsung disuruh kosongkan bangunan. Kami punya rumah dengan sertifikat tanah resmi nyekek leher dapetinnya. Tapi digusur gitu saja, sama seperti orang yang bangun di tanah nggak resmi," kata Ica.